Konflik pertambangan di Papua belum pernah berakhir, sejumlah konflik kerap terjadi di Provinsi Papua dan Papua Barat di antaranya, konflik pertambangan. Baik itu penambangan emas, tambang, nikel, batu bara, gas bumi dan hasil bumi yang lain. Konflik Pertambangan kerap terjadi biasanya antara perusahaan dengan pemilik tanah. Masyarakat pemilik tanah atau hak ulayat merasa dirugikan, ketidakpuasan dan ketidakadilan yang dirasakan oleh masyarakat pemilik ulayat tersebut karena tempat tinggal masyarakat, perkebunan, sungai yang menjadi nilai ekonomis masyarakat, tempat yang menjadi nilai-nilai budaya masyarakat, dan lain sebagainya, kini sudah menjadi perusakan hingga pupus akibat aktivitas pertambangan beberapa daerah di Pulau Papua. Sementara para pengusaha atau investor ingin mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, sehingga terjadi perbedaan hak inilah yang kemudian sering muncul konflik pertambangan di Tanah Papua.