Buku ini menguraikan kebijakan hukum pencegahan dan pemberantasan terorisme dilihat dari perspektif perlindungan hak asasi tersangka tindak pidana terorisme. Perspektif baru yang dikembangkan yang bersangkutan merupakan titik balik dari pendapat dan penilaian sebagian besar masyarakat di Indonesia dan kebijakan pemerintah negara lain, terutama dalam konteks Uni Eropa dan Amerika Serikat, yang selalu memandang bahwa terorisme dan pelaku kegiatan terorisme adalah musuh masyarakat, dan tidak ada satupun pandangan humanitarian yang melihat mereka juga adalah bagian dari masyarakat, terutama bagi Indonesia yang berpenduduk mayoritas muslim, berbeda dengan negara-negara tersebut.