UNDP pertama kali meluncurkan laporan tentang keamanan manusia menjadi salah satu tonggak konsep ini diperhatikan oleh komunitas internasional pada tahun 1994. Dengan pelbagai kritik yang muncul, UNDP seakan mengakui secara global praktik-praktik keamanan manusia yang sudah digunakan di beberapa Negara, seperti Kanada dan Jepang. Di lain pihak, dokumen ini juga seakan menantang konsep keamanan tradisional yang sangat menitikberatkan pada negara. Lama berselang, UNDP baru mengeluarkan lagi laporan keamanan manusia saat pandemi melanda pada tahun 2022.

Di Indonesia, keamanan manusia pun belum begitu banyak diketahui. Hanya lumrah didiskusikan dalam ruang-ruang akademis, itupun terbatas pada diskusi hubungan internasional. Sebagai sebuah konsep besar yang dapat menjawab tantangan situasi khusus, seperti konflik bahkan pandemi, keamanan manusia sangat jarang dilirik. Ketiadaan rujukan yang komprehensif tentang ini mungkin menjadi salah satu sebab, selain abstraknya konsep ini hingga sulit digunakan sebagai alat analisa yang lebih komprehensif.

Buku ini, ditulis oleh para pegiat isu-isu kemanusiaan dan akademisi yang memiliki latar belakang yang beragam ditujukan mengisi kekosongan rujukan terkait dengan keamanan manusia di Indonesia. Ragam latar belakang penulis memberikan gambaran utuh tentang bagaimana menempatkan konsep keamanan manusia dalam ruang yang berbeda-beda dan para akhirnya menjadi acuan bagi semua pihak untuk dapat mengkaji kembali dan pada akhirnya menggunakan keamanan manusia sebagai pendekatan baru dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan umat manusia, baik secara praktis, akademik, maupun pengambilan kebijakan.