Hasil penelitian ini mengidentifikasi faktor risiko yang menyebabkan terjadinya STS pada staf Biro Dukungan Penegakan HAM adalah beban kerja yang berat, jam kerja yang panjang, frekuensi paparan kasus dan kontak dengan pengadu yang meningkat, menangani kasus yang berat, faktor pengadu, kurangnya dukungan dari lembaga dan empati. Gejala umum STS yang terindentifikasi adalah intrusion, arousal dan avoidance. Reaksi fisik, seperti sakit maag, lebih cepat lelah dan lebih cepat mengantuk juga teridentifikasi pada staf yang masih aktif menangani kasus. Perilaku mencari bantuan yang dilakukan staf adalah bercerita kepada pihak ketiga, yaitu bercerita kepada suami, teman yang dipercaya atau atasan. Intensi mencari bantuan tersebut adalah untuk mendapatkan dukungan, solusi maupun informasi. Bantuan profesional belum menjadi pilihan keempat staf karena menganggap STS yang dialami adalah risiko pekerjaan yang harus diterima.

Koleksi tersedia dalam bentuk elektronik. Jika membutuhkan, dapat menghubungi pustakawan melalui email perpustakaan[at]komnasham.go.id dan/atau perpustakaankomnasham[at]gmail.com atau dengan mengisi formulir di tautan berikut: s.id/kolek