Perjuangan sosialis ilmiah demi peradaban baru secara terus-menerus mengatasi persoalan kata-kata dan makna mereka. Senjata perjuangannya ialah gagasan-gagasan, program-program politik, yang disebarkan kepada khalayak umum secara melalui kata-kata lisan atau tulisan. Analisis kata-kata yang signifikan bukanlah perkara filologi, melainkan perkara politik, yaitu kelas.

Pilihlah sekelompok kata dan istilah yang terkait dengan perjuangan kelas (demokrasi, hukum dan ketertiban, ekstremisme, kebebasan, keadilan, pengamanan, ilegalitas) dan pelajari denotasi yang diberikan oleh Webster atau karya otoritatif lainnya. Orang akan langsung mendapati kedangkalan, penyimpangan makna, ketidaknyataan dan ketercerabutan dari fakta yang dapat diverifikasi.

Kadang-kadang definisi-definisi yang ada begitu menggelikan. Tetapi di atas segalanya, definisi dikarakterisasi dengan menyembunyikan isu-isu nyata dalam masyarakat kontemporer yang terbagi ke dalam kelas-kelas.

Apakah cacat ini disengaja? Ya, begitulah. Sebuah contoh menarik dapat ditemukan dalam “sumber segala pengetahuan dan wasit terakhir kearifan manusia”, Encyclopaedia Britannica. Di sana, artikel tentang ateisme ditulis oleh seorang pendeta. Artikel tentang Bolshevisme dalam edisi-edisi sebelumnya ditulis oleh Trotsky, sang perancang Angkatan Kelima serta musuh bebuyutan teori dan praktik Bolshevik! Artikel untuk edisi ke-l4 ditulis oleh buruh-imperialis Profesor Harold Laski, yang juga keras kepala dalam melawan Bolshevisme. Demikianlah standar-standar kebenaran dan objektivitas ilmiah di antara kaum borjuis.

Glosarium ditulis untuk memenuhi permintaan banyak pihak. Khalayak pembaca diharap berkenan memberi saran dan kritik, yang, jika sesuai, akan dimasukkan ke dalam edisi berikutnya. –L. Harry Gould