Salah satu butir pemikiran terpenting yang kiranya melandasi buku ini ialah penyingnya korporasi multinasional/transnasional dapat dimintakan pertanggungjawaban pidana atas keterlibatan mereka dalam wujud pembantuan atau penyertaan (aiding and abeting) dalam pelanggaran hak asasi manusia. Salah satu kasus yang diangkat di dalam buku dan mungkin ini menjadi alasan utama penulisan buku ini adalah kasus EXXON, korporasi berbasis di Amerika Serikat, yang diduga terlibat (mendukung langsung atau tidak langsung) pelanggaran berat hak asasi manusia yang dilakukan aparat keamanan dalam rangka penjagaan keamanan ladang gas bumi ketika dilakukan operasi militer di Aceh. Juga disinggung sekalipun tidak dibahas tuntas adalah kiprah Freeport di Papua. Ditengarai, sekalipun hal ini perlu pembuktian lebih lanjut, bahwa kiprah Freeport dengan satu dan lain cara berkaitan dengan banyak pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Papua.