Image of Aku Menolak Hukuman Mati: Telaah atas Penerapan Pidana Mati

Book

Aku Menolak Hukuman Mati: Telaah atas Penerapan Pidana Mati



PERSOALAN terbesar penerapan pidana mati di Indonesia adalah ketidakpastian waktu pelaksanaan eksekusi. Sumiarsih dan Sugeng harus menunggu di balik jeruji selama 20 tahun sebelum hari eksekusi tiba. Bahar bin Matsar, terpidana mati, sudah 44 tahun lebih menunggu kepastian kapan napasnya yang terakhir akan diambil. Hingga kini, masih ada ratusan Bahar semacam itu yang harus melewati hukuman ganda.

Hukuman mati, yang kian kuat dipertahankan di Indonesia, telah mengundang banyak perdebatan: layak dipertahankan atau tidak. Apakah sanksi berupa hukuman mati membuat tujuan pemidanaan tercapai? Dan apakah penerapannya memberikan efek jera, mencegah masyarakat umum bertindak di luar hukum?

Buku ini diolah dari disertasi Yon Artiono Arba'i, "Perspektif Pidana Mati sebagai Sanksi Alternatif dalam Memenuhi Keadilan dan Hak Asasi Manusia". Dalam kajiannya ini Yon Artiono Arba'i menyelisik hukuman mati dari perspektif sejarah, agama, dan teori hukum itu sendiri. Lewat penelitiannya, ia menawarkan suatu cara pandang terhadap hukuman mati, khususnya yang berlaku di Indonesia.


Ketersediaan

8270INA IV.101 Arba'i/2012Perpustakaan Komnas HAMTersedia
8420INA IV.101 Arba'i/2012Perpustakaan Komnas HAMTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
INA IV.101 Arba'i/2012
Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
xviii, 230 p.; 23 x 15 cm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9789799108760
Klasifikasi
INA IV.101
Tipe Isi
text
Tipe Media
unmediated
Tipe Pembawa
volume
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this