Detail Cantuman
Advanced SearchBook
Sukarno: Paradoks Revolusi Indonesia
Empat puluh tahun sejak Sukarno meninggal, nama serta wajahnya tidak pernah benar-benar lumat terkubur. Kampanye puluhan tahun Orde Baru untuk membenamkannya justru hanya memperkuat kenangan orang akan kebesarannya.
Sukarno tidak pernah berhenti menjadi ikon revolusi nasional Indonesia yang paling menonjol - mungkin seperti Che Guevara bagi Kuba. Di banyak rumah, foto-fotonya - kendati dalam kertas yang sudah menguning di balik kaca pigura yang buram - tidak pernah diturunkan dari dinding meski pemerintahan berganti-ganti.
Ia dicinta sekaligus dicaci. Tidak seorang pun dalam peradaban modern ini yang menimbulkan demikian banyak perasaan pro-kontra seperti Sukarno. "Aku dikutuk seperti bandit dan dipuja bagai dewa," demikian Si Bung dalam Penyambung Lidah Rakyat.
Ketersediaan
6860 | INA 0.920 Sukarno/2010 | Perpustakaan Komnas HAM (INA) | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
Seru Buku Tempo: Bapak Bangsa
|
---|---|
No. Panggil |
INA 0.920 Sukarno/2010
|
Penerbit | Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) : Jakarta., 2010 |
Deskripsi Fisik |
x, 124 halaman; 23 x 16 cm; bergambar.
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
9789799102669
|
Klasifikasi |
INA 0.920
|
Tipe Isi |
text-graphic
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain