Detail Cantuman
Advanced SearchBook
Timor Timur Satu Menit Terakhir: Catatan Seorang Wartawan
Meliput konflik adalah tugas sehari-hari Rien Kuntari, wartawan Kompas. Dia telah memasuki medan-medan perang paling berbahaya, termasuk Rwanda, Irak dan Kamboja. Tapi , di antara semua wilayah konflik yang pernah dia liput, Timor Timur adalah yang paling sulit, paling membahayakan dan sekaligus paling mengesankan.
Sebagai seorang wartawan yang dituntut bersikap objektif dan cover both sides, Rien menghadapi dilema. Sebagai seorang wartawan asal Indonesia, dia bisa dicurigai sebagai pro-otonomi oleh kelompok pro-kemerdekaan. Sebaliknya, lantaran dapat mengakses beberapa tokoh kunci CNRT, dia juga dituduh pro-kemerdekaan. Dan kecurigaan di medan konflik berarti berada di tubir kematian.
Inilah catatan seorang wartawan atas peristiwa-peristiwa dramatis menjelang, selama, dan setelah jajak pendapat di Timor Timur tahun 1999 -sebuah segmenamat penting dalam garis sejarah bangsa Indonesia. Ditulis dengan keberanian seorang 'syahid', kejujuran seorang jurnalis tulen, dan ketulusan seorang 'manusia' - a true human being. Tak berlebihan jika buku ini layak dicatat sebagai sebuah dokumen kemanusiaan (humane dokumentary)
Isi buku:
Prolog
Bab I Yang tersingkir, pro-integrasi
Bab II Mengenal kelompok pro-kemerdekaan
Bab III Agustus
Bab IV September kelabu
Bab V Darurat militer
Bab VI Tahanan kota
Bab VII Viva Timor Leste
Bab VIII Merah putih tak lagi berkibar
Bab IX Xanana, Saudaraku
Epilog
Kronologi lepasnya Timor Timur
Ketersediaan
7880 | INA I.20 Kuntari / 2008 | Perpustakaan Komnas HAM | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
INA I.20 Kuntari / 2008
|
Penerbit | PT Mizan Pustaka : Bandung., 2008 |
Deskripsi Fisik |
483 halaman : ilustrasi ; 24 cm.
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
978-979-433-537-6
|
Klasifikasi |
INA I.20
|
Tipe Isi |
text
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain