Image of Sengketa Tiada Putus: Matriart, Reformisme Islam, dan Kolonialisme di Minangkabau

Book

Sengketa Tiada Putus: Matriart, Reformisme Islam, dan Kolonialisme di Minangkabau



Meskipun terlatih sebagai seorang sejarawan Hadler tidak hanya menyoroti berbagai peristiwa yang tercatat dan mungkin penting dan menarik tetapi juga membahas gejala "ke-Minangkabau-an" dalam berbagai dimensi. Bahwa satu-dua atau bahkan berbagai konstruksi akademisnya bisa memancing perdebatan bukanlah pengingkaran atas keberanian dan kesungguhan akademis dan intelektual yang diperlihatkannya dalam memahami Minangkabau. Inilah masyarakat Musliim yang dikatakannya berlandaskan sistem sosial yang bercorak matriarchy-suatu istilah yang dimaksudkannya untuk menggabungkan sistem kekerabatan dan hukum waris matrilineal dan pola kehidupan keluarga yang matrilokal.
Apapun corak perdebatan yang mungkin bisa dipancing buku yang nyaris "serba menyeluruh" ini satu hal tak bisa diingkari-buku ini telah menambah perbendaharaan yang berharga untuk bisa memahami dengan mendalam struktur dan dinamika Minangkabau, salah satu kesatuan etnis yang memainkan peranan berarti dalam proses pembentukan bangsa. Sengketa Tiada Putus: Matriarkat, Reformisme Islam, dan Kolonialisme di Minangkabau.


Ketersediaan

7763INA VI.10 Hadler/2010Perpustakaan Komnas HAMTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
INA VI.10 Hadler/2010
Penerbit Freedom Institute : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
xli, 372 p.; 21 x 15 cm; ill.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-979-19466-5-0
Klasifikasi
INA VI.10
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this